murniramli

Suka Duka Teacher Training Program di Jepang

In Pendidikan Jepang on Desember 26, 2006 at 2:21 am

Tahun 2004 saya lolos seleksi program training guru ke Jepang yang disponsori oleh Kementerian Pendidikan Jepang, Monbukagakusho. Pada tahun yang sama terdapat 10 orang yang lolos dari kurang lebih 300 pendaftar dari seluruh Indonesia.

Program ini biasanya mulai diworo-worokan oleh Japan Embassy bulan November hingga Januari. Seleksi dilakukan secara bertahap, pertama seleksi dokumen, yang terdiri dari formulir dari Embassy, transkrip dan ijazah yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris, rekomendasi atasan dan surat keterangan masih mengajar dari sekolah, juga dalam bahasa Inggris.

Bagi peserta yang lolos seleksi dokumen selanjutnya harus mengikuti ujian tertulis bahasa Inggris, jika score yang didapat cukup baik, maka langkah selanjutnya adalah wawancara di Embassy. Angkatan saya, yang maju ke tahap wawancara 13 orang. Content wawancara sama sekali tidak berat, hanya pertanyaan ringan yang berusaha menggali minat kita kepada Jepang, baik pendidikan dan budayanya, plus tentu saja berusaha mengorek kemandirian kita hidup di negeri asing.

Sewaktu mengikuti wawancara saya masih ingat Bpk Ueda, bagian pendidikan embassy Jepang yang mewawancarai bertanya *Ogenki desu ka ?*, dan saya jawab, *haik, genki desu!*, padahal saya masih dalam keadaan sakit typhus, cuma merasa agak sehat pas wawancara. Selama 1,5 bulan saya harus bed rest gara-gara penyakit typhus yang selalu saja muncul kalau saya mulai sibuk dan lupa makan.

Peserta yang lolos wawancara akan diberi formulir baru untuk diisi ulang dan dilengkapi dengan pilihan 3 universitas. Saya memilih 3 universitas yang sebelumnya sudah saya cek profilnya di buku panduan TT di perpus Embassy, juga surfing internet. Tiga universitas tersebut adalah Tsukuba Daigaku, Shizuoka Daigaku dan Nagoya Daigaku. Alhamdulillah saya diterima di Universitas Nagoya.

Program yang berlangsung selama 1 tahun plus 6 bulan belajar bahasa Jepang jangan dianggap persis sama seperti yang ditulis di brosurnya. Ternyata program teacher training di seluruh universitas Jepang yang dirujuk oleh Monbukagakusho untuk menerima peserta asing, pelaksanaan dan mutunya tidak sama. Beberapa rekan mengaku professornya tidak berkontribusi banyak, sehingga dia lebih banyak jalan-jalan, karena uang beasiswa sangat-sangat besar (175.000 yen, tahun ini turun menjadi 172.000 yen), suatu angka yang membuat iri mahasiswa Jepang.

Beruntunglah karena program TT di Nagoya Univ mempunyai komite khusus, sehingga course lumayan lengkap. Selain harus mengikuti kelas wajib tentang `Pendidikan di Jepang` sebanyak 15 kali kuliah, juga kunjungan sekolah, kita pun diharuskan melakukan riset dan presentasi. Beberapa rekan peserta TT yang lain, tidak hanya dari Indonesia, mengatakan bahwa di universitasnya tidak ada program seperti itu. Mereka sendiri yang harus merancang kuliah yang ingin diikuti.

Tidak hanya itu, kendala bahasa semakin mempersulit langkah. Kewajiban belajar bahasa jepang selama 6 bulan tidak cukup untuk memahami perkuliahan yang 100% berbahasa Jepang. Beruntung pula saya karena di Nagoya Univ tersedia course bahasa Jepang, dan saya mengikutinya hingga level Advance. Beberapa universitas tidak memiliki course bahasa Jepang dan mengirimkan mahasiswa asing untuk belajar bahasa di Nagoya Univ. Misalnya, Aichi Kyouiku Daigaku (semacam IKIP-nya provinsi Aichi), universitas ini sering menjadi pilihan banyak peserta TT karena kelengkapan major field yang dimilikinya.

Saya pribadi, sekalipun mendapat universitas yang lumayan terkoodinir kegiatan TT-nya tetap memendam kekecewaan, karena sekalipun tertulis dalam booklet ada kunjungan ke sekolah-sekolah, selama 1 tahun, tak satupun sekolah yang kami kunjungi. Setelah saya cek, ternyata karena koordinatornya adalah dosen di bidang sosial science sehingga kunjungan lebih diarahkan ke museum komik, play group dan woman center. Sebagai guru, satu-satunya yang ingin saya lihat adalah bagaimana sekolah, classroom, atau guru mengajar di Jepang. Maka untuk mengantisipasi ini, saya mengikuti program `International Course` yang diselenggarakan di banyak sekolah SD, SMP, SMA di provinsi Aichi, Mie, dan Gifu. Program2 ini biasanya kita bisa dapatkan infonya di papan pengumuman Foreign Student Center di setiap universitas, atau yang ada di setiap fakultas. Memang harus rajin mengeceknya setiap hari. Dalam program tersebut, kita diminta untuk mempresentasikan negara masing-masing atau mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak. Melalui program inilah saya berkenalan dengan banyak kepala sekolah dan guru. Oya, hal yang penting yang harus selalu kita bawa adalah kartu nama.

Setiap peserta TT akan mempunyai Advisor Professor. Kepadanyalah kita bertanya dan berkonsultasi tentang apa yang ingin kita kerjakan selama program. Professor saya adalah Takeo Ueda, beliau memperdalam bidang manajemen pendidikan. Tetapi prinsip belajar di Universitas Jepang sangat beda dengan Indonesia. Professor tidak pernah menyuruh harus ini harus itu, tetapi dia akan menyerahkan semua keputusan kepada mahasiswa. Jadi kita benar-benar free menentukan course yang akan kita ambil selain program wajib. Ini yang terkadang menyulitkan bagi mahasiswa Indonesia yang terbiasa dg model belajar `disuapin sampai ke mulut`, hingga terkadang program selsesa, tak ada pengetahuan berarti yang diperolehnya. Sekali lagi kendala dalam hal ini adalah bahasa Jepang. Karena semua course berbahasa Jepang maka banyak mahasiswa memilih tidak mengikutinya.

Ketika program bahasa 6 bulan, seharusnya tidak ada kewajiban mengambil kuliah di fakultas pendidikan, tetapi saya sudah ingin tahu seperti apa kuliah-kuliah pendidikan itu ? Karena saya berlatar belakang pertanian (IPB), maka saya begitu tertarik mempelajari bidang baru. Jadi saya menyampaikan kepada Prof, kalau saya mau hadir di seminar Souya, suatu seminar yang mempersiapkan mahasiswa S1 untuk kunjungan lapang ke distrik Souya, Hokkaido, dan salah satu kuliah tentang kyouiku keie (educational administration) yang diasuh langsung oleh Prof Ueda. Tentu saja beliau agak ragu karena saya tidak bisa berbahasa Jepang, tapi saya dengan sedikit memaksa mengatakan bahwa saya harus belajar bahasa Jepang melalui kuliah-kuliah ini, akhirnya beliau menyetujui. Bisa dipastikan, ketika ikut kuliah pertama kali, saya benar-benar blank, untunglah saya duduk di dekat Professor, dan beliau menuliskan beberapa kata dalam bahasa Inggris. Tetapi saya tidak kapok, saya tetap hadir di 2 course tersebut selama 2 semester, bahkan berangkat ke Souya sebanyak 2 kali. Sedikit banyak kosa kata bahasa Jepang yang berkaitan dengan pendidikan meningkat. Karena dalam course bahasa Jepang, kita tidak akan belajar kosa kata khusus seperti ini, sebab course diikuti oleh mahasiswa dari beragam fakultas.

Selain course berbahasa Jepang di fakultas pendidikan, saya juga mengikuti 4 course berbahasa Inggris di Graduate School of International Development, dengan status sebagai audit student. Artinya hanya hadir kuliah dan tidak dibebani dengan presentasi dan laporan akhir. Tapi saya memilih presentasi di salah satu course. Ketiga course tersebut adalah `Comparative and International Education`, Educational Development Planning and Evaluation, Education Development Policies yang kesemuanya membahas kebijakan makro bidang pendidikan di tingkat pemerintahan negara Asia, Afrika dan Amerika Latin. Sebuah course tentang penelitian kualitatif juga saya ambil tapi hanya pada semester ganjil. Selain itu saya juga hadir di course `Education in Japan` yang disampaikan oleh Prof Robert Aspinall, dosen Shiga University, (dosen tamu di Nagoya University), dan sempat mempresentasikan tentang religious education di Indonesia.

Semua perkuliahan yang kita ambil hendaknya didiskusikan dengan academic advisor, karena bagaimanapun juga kita di bawah supervisi beliau.

Kritik terhadap kunjungan sekolah yang tidak terprogram saya sampaikan langsung kepada Prof Ueda, dan barangkali karena melihat betapa eagernya saya, beliau akhirnya selalu menawarkan setiap kali beliau ada tugas kunjungan ke sekolah, simposium/seminar nasional. Saya bahkan `tidak malu` meminta ijin professor lain untuk ikut program kunjungan sekolahnya, yang membuat professor saya repot karena harus memintakan ijin juga. Di Jepang, adab perijinan sangat dihormati, karena kehadiran kita di suatu tempat yang kita bukan undangan atau anggota dianggap sangat mengganggu, apalagi saya mahasiswa asing, berjilbab pula ! Termasuk makhluk langka di Jepang !

Alhasil upaya saya `merengek` ke beberapa professor membuat saya amendapat banyak tawaran hadir di seminar sebagai peserta. Ini yang sangat saya sukai di Jepang, semua professor dengan lab dan penelitiannya masing-masing sangat terbuka mengundang kita untuk hadir di seminar-seminarnya, bahkan seminar tingkat nasional yang rutin diadakan di Jepang.

Saya bahkan pernah datang sendiri ke Tokyo mengikuti simposium pengembangan sekolah tingkat nasional, yang merupakan pengalaman pertama hadir di forum nasional tanpa ditemani professor. Kebetulan saya mengenal Prof Masaaki Katsuno, seorang dosen di Tokyo Univ, melalui jasa baik Prof Ueda ketika kami sama-sama menghadiri simposium di provinsi Nagano. Kedatangan saya sudah saya infokan via email kepada Prof Katsuno. Prof Ueda pun mengirim email yang isinya pesan untuk hati-hati di jalan, kirimkan salam dan jangan lupa sampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir…bla…bla…. Saya merasakan kehangatan hubungan antarprofessor di Jepang, sekalipun mereka sangat santun dalam berbicara satu sama lain, dan sangat memegang prinsip senioritas (Prof Katsuno adalah Asssociate Prof di Tokyo Univ, sedangkan Prof Ueda sudah Prof penuh).

Liburan di Jepang sangat banyak, saya termasuk orang yang menggemari travelling. Tapi saya tidak mau rugi kalau cuma jalan-jalan tanpa mengunjungi sekolah atau bertemu dengan orang yang minat dengan pendidikan. Jadi saya pernah berangkat sendiri ke provinsi Ehime yang terletak di Shikoku island (13 jam perjalanan dengan kereta lokal dari Nagoya) untuk menghadiri seminar sebuah NGO yang berkecimpung di bidang Education for Sustainable Development, yang saya mengenal leadernya melalui Workshop ESD di Nagoya University tahun 2005. Suatu perjalanan panjang yang diliputi perasaan was-was karena terjadi badai di shikoku dan semua kereta dihentikan untuk sementara. Saya tidak minta ijin Prof Ueda untuk pergi ke sana, suatu kekhilafan, kalau terjadi apa-apa di jalan. Tapi dalam sebuah kesempatan saya pernah bercerita kepada beliau tentang hal ini, dan beliau mengomentari dengan kata `sugoi (hebat) ! tapi lain kali harus bilang-bilang !`

Presentasi laporan akhir TT berlangsung di bulan Maret sebelum para peserta harus pulang pada akhir Maret. Saya membuat laporan akhir tentang fungsi kepala sekolah dan organisasi sekolah, berdasarkan interview kepada 5 orang kepala sekolah dan studi literatur. Penelitian di level TT tidak berat, bahkan rekan yang lain hanya mengcopy paste dari internet, no observation, no interview, no survey. Pokoknya sekedar ada laporan lah ! Sayangnya laporan saya berbahasa Jepang dan belum ada waktu untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia.

Lepas dari keberuntungan mendapat beasiswa yang besar, pengalaman yang banyak, sebenarnya para guru juga dirugikan dengan harus meninggalkan tugas-tugasnya di sekolah. Beruntunglah saya sebagai guru di sekolah swasta yang sangat tidak mengikat status kepegawaiannya, rekan-rekan yang diutus oleh sekolah negeri mempunyai tanggung jawab yang lebih besar mungkin jika menghabiskan 1.5 tahun diluar kedinasan.

Bagi rekan-rekan yang ingin ikut program ini, silahkan buru-buru mendaftar ke Embassy atau konsulat Jepang, 31 Januari 2007 deadline !

  1. Duh… asyik juga rasanya, seolah saya turut serta didalamnya. Saya juga punya keinginan ingin dapat beasiswa ke Jepang, tapi kemampuan bahasa saya nol besar. Sampai saat ini saya secara berkala mendapat majalah “aneka jepang”, meskipun semua info selalu kadaluarsa. Sudah hampir 12 tahun saya terima majalah itu. Asyik sekedar untuk berandai-andai bisa dapat beasiswa ke Jepang.
    Seandainya saya ke Jepang dengan ritme seperti itu, gak kuat juga rasanya, wong kesehariannya saya pemalas.
    Ok ditunggu cerita / pengalamannya berikutnya.
    Tetap semangat, jaga kesehatan, Indonesia menunggu kedatangan Anda.

  2. Ga apa-apa kalau ngga bisa bahasa Jepang, Pak.
    Kalau memang mau ke Jepang, coba apply saja.
    Banyak kok peserta TT yang tidak bisa bahasa Jepang, yg penting bisa Inggris.
    Juga tdk usah dg ritme seperti saya, yg biasa-biasa juga bisa…yg penting dicoba dulu. Batas umurnya 35 tahun.
    Selamat mencoba !

    • salam kenal mbak murni, saya fitri mau nanya , dari setiap course wajib yang kita ikuti apakah ada ujian akhirnya ? atau hanya laporan saja, kalo memang ada ujian akhir , bagaimana kalau kita tidak lulus apa ada ujian ulang?. arigato

  3. waduh klo ad beasiswa ke jepang
    untuk 4 th lagi boleh tuh
    coz skrg gw baru msk kul
    oke yah

    kasih2 kabar

  4. alangkah bahagianya bisa belajar di negara jepang.Merupakan suatu impian yang sangat luar biasa.
    1.Apakah beljar di sana dengan beasiswa, kita harus ngeluarin biaya sendiri, atau sudah di tanggung semua?
    2.dengan kondisi kita yang sekarang, nilai kuliah di bawah stndar,dan masih saja males2an dalam belajar, bisa pergi belajar ke jepang.
    klo bisa mohon di balas.

  5. Salam kenal, terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

    1. Apakah belajar di sana dg beasiswa, kita harus ngeluarin biaya sendiri atau sudah ditanggung semua ?

    >>Sewaktu saya mengikuti Teacher Training, saya memperoleh beasiswa. Komponen beasiswa adalah uang kuliah dan u biaya hidup sehari2 (termsuk sewa apartment, makan, transport). Beasiswa dari pemerintah Jepang sangat berlebih, bahkan saya sempat menabung.
    Uang tabungan tsb saya pakai u melanjutkan kuliah S3, namun krn tdk cukup, mk saya bekerja part time. Silahkan baca di sini

    Belajar dari dunia bisnis Jepang

    2.dengan kondisi kita yang sekarang, nilai kuliah di bawah stndar,dan masih saja males2an dalam belajar, bisa pergi belajar ke jepang.

    >>nasib orang hanya Allah yang menentukan. Yang paling penting adalah berusaha. Jk memang ingin belajar di Jepang atau di negara manapun, maka yg harus dilakukan adalah menempuh jalan menuju ke sana. Sifat malas belajar adalah krn lingkungan, bukan sifat bawaan. Org menjadi rajin dan sangat kreatif ketika dia dlm keadaan kepepet. Dmk pula org menjadi rajin jika berada dilingkungan org yg rajin. Di Indonesia saya suka telat (jam karet), tp sejak berada di Jepang sy tdk bisa lagi males dan telat melulu. Jadwal harian saya bukan lagi kira-kira Jam 8, tetapi jam 8.45 (perhitungan hingga detik).

    Selamat belajar dan bekerja !
    Semoga sukses selalu

  6. wahhh serunya and bikin iri. Mbak Murni, met kenal, saya M Charles dari sekolah Nasional I Bekasi. Hari ini (15 Feb 07) baru aja ikut test english untuk monbukagakusho teacher training, di pusat studi jepang UI.

    melihat soal ujian tadi ko saya jadi pesimis dengan hasilnya, apalagi tadi dikasi tau panitia penguji kalau ujian hari ini juga dilaksanakan di 3 kota lainnya, it means many teachers that apply the test.

    saya belum pernah ikut2an program2 kaya gini, meski dah lama ngajar ? hehe ketinggalan info terus.jadi waktu lolos tes berkas dan di kasih tau untuk ikut english test, saya bingung harus mempersiapkan apa untuk test tersebut, mana waktunya cuma seminggu.

    akhirnya saya coba ikut test di LIA saja, just for try out, semacam prediction TOEFL test gt deh.Saya ambil tesnya 2 kali, lumayan, jadi tau how bad i am in english hehe…

    akhirnya saya ikut tes siang ini, bersama sekitar ratusan guru (untuk wilayah jakarta ja, nggak tau di kota lain).. wuah ternyata yang mau coba peruntungan banyak juga

    kemudian waktu buka soalnya, euughhh… tidak seperti yang saya bayangkan hehe, tentunya cetek untuk mbak Murni hehe (becanda…) buktinya lolos

    kita tinggal nunggu tgl 5 maret untuk pengumuman siapa yang lolos ke wawancara di tanggal 12 maret…. bisa jadi 3 minggu ini jadi nggak bisa tidur nyenyak karena gelisah (hehehe.. segitunya ya .. enggak lah.. pasrah aja sama maunya Allah SWT)

    o ya, saya ngajar musik di sekolah saya, dari SD sampe SMA, kadang ke TK nya untuk pengayaan n pengenalan musik.Dah ngajar di situ 14 tahun (hehe… kesannya dah pengalaman banget)…yup saya resmi ngajar disitu dari umur 17 th, pas tahun pertama saya masuk IKIP Jkt jurusan musik (lulus sebagai mahasiswa UNJ hehe)

    nah waktu apply form, saya nekat aja bikin profile tentang saya dan kegiatan ngajar saya plus contoh hasil pembelajaran musik di sekolah saya, dalam bentuk CD n foto2 yang dijilid gitu. didalam CD itu juga saya masukan rekaman paduan suara sekolah saya, yang SD sampe SMA, waktu tampil di event2 di beberapa TV, juga album kaset paduan suara murid2 skul saya (kita dah bikin 2 album untuk lingkungan sendiri), juga foto2 musik dapur yang kita buat yang dah perform di beberapa tempat, cuma sample2 aja.

    saya masukan juga rekaman waktu NHK meliput saya ngajar di sekolah, dan hasil dari pembelajarannya, waktu itu setelah meliput ke sekolah mereka lanjut ke Festival Nasyid Indonesia (Indosiar 2004), dimana waktu itu salah satu tim yang lagi lomba adalah grup murid2 saya di SMA (GSN, kalau mbak juga pemerhati nasyid mungkin tau nama tim ini, hehe.. sok tau ya saya !!). Rekaman ini di siarkan selama sekitar 7 menit di Jepang sana, kaya liputan luar negeri gitu dari acara yang mirip Liputan 6 nya SCTV gitu

    Saya tidak mau bikin profile nya berupa tampilan2 ijazah atau piagam dari sana sini, tapi betul2 kegiatan pembelajaran yang sudah saya lakukan bersama murid2 di sekolah saya, dengan kata lain ada suatu kegiatan pembelajaran yang sudah saya lakukan, tapi saya masih ngerasa banyak yang belum saya ketahui tentang metode pengajaran (khususnya musik). Saya cuma berpikir mudah2an dilihat oleh panitia penguji, meskipun waktu saya submitted dibilang belum perlu, karena katanya yang S2 S3 aja waktu masukin profile (seperti piagam dll) gitu nggak diliat.

    kira2 profil itu diliat nggak ya sama panitia penguji, karena saya ngerasa bhs inggris saya (untuk ujian tulis) belum meyakinkan hehe. Kenapa juga saya masukan profil itu, (ini juga saya sampaikan ke panitia penerima berkas), karena saya merasa panitia nggak bisa melihat secara utuh peserta hanya berdasarkan formulir pendaftaran (hehe… bisanya ngeles…)

    yaa tapi yang penting sudah usaha lah, mudah2an aja diliat, kalo menurut mbak gimana ??

    ok segitu dulu, wish me that i can get the same experiences as u are

    Wassalam

  7. Saya doakan lolos Pak Charles.
    Pelajaran musik di Jepang sangat menyenangkan.
    Saya senang sekali mendengar anak2 menyanyikan lagu2 sekolah yang liriknya penuh makna. Suara mereka juga merduuuu sekali. Setiap anak di jepang sepertinya bisa memainkan sebuah alat musik. Kelas musiknya juga OK punya.
    Insya Allah lolos deh, Pak (^_^)

  8. Mbak murni yang terhormat, terus terang saya salut sama mbak, alangkah bahagianya anda? saat ini saya mengajar di sma 6 surabaya, sblmnya smpat juga mengajar di sma negeri dan swasta di jkt,tentu saja bhs jepang. pernah sekitar bulan oktober 2005 saya apply ke jf untk ikut program bantuan teacher training program slm 6 bln, syaratnya kt isi form plus menulis karangan dlm bhs jepang sbnyk 400 krktr tentang sekolah kita, suka dan duka kita dlm mengjr dan hrpn apa yg ingin d aplikasikan kalo lolos program ini?tapi syng srt pemberitahuan yg sy terima hny ucapan terima kasih ( alias tdk lolos ke jepang ) ketika kuliah saya juga rjn ikut2 lmba, he2 Alhamdulillah prnh juara 2 benron taikai se jabotabek thn 2002,impian saya u ke Jpg sgt besar, sy juga rjn ke konjen jepang u skdr tny2 adakah info beasiswa?yang saya mau tanyakan apakah syarat2 yang mnjd pertimbangan penguji meloloskan kita ?oya mbak bolehkah saya minta alamat mbak dan no hp yang bs d hubungi? mgkn sy bisa tnya bnyk ke mbak suatu saat. ohenji matteru, doumo arigatou

  9. Mba Shirly,
    barangkali Allah belum mengijinkan mba ke Jepang. Tp yakinlah Allah pasti memberi yang terbaik.
    Silahkan kontak ke email saya.

  10. Mbak Murni.. sore.. makasih ya di reply postingan saya..

    masih nunggu pengumuman tgl 5 maret ni hehe pasrah aja lah!!! Allah tau yang terbaik untuk hamba-Nya .. hehe bukankah begitu bukan >??? =)

    btw mbak Murni ngajar dimana sekarang ? n bidang apa >?? (maaf kalo jawaban ini ada di thread lain yang saya blum baca)

    wassalam

  11. Pak Charles :

    Iya , insya Allah diberi yg terbaik

    Dulu saya mengajar budidaya tanaman di Politeknik Pesantren Pertanian Darul Fallah Bogor (saya lulusan IPB), plus ngajar bahasa Inggris dan bahasa Arab di Madrasah Aliyah Al-Haitsam, Bogor (ini modal sekolah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) di Matraman, Jkt dan nyantri di pesantren Al-Azhhar Bogor- sdh alm).
    Hehehe…sekolahnya banyak…saya gemar bersekolah (^_^) , sambil kuliah S2 di IPB, saya sekolah juga di LIPIA plus nyantri, krn dapet beasiswa n SPP-nya masih murah (^_~)

  12. Ass…
    sore mbak Murni, hari ini saya nungguin telpon dari bag pendidikan Japan embassy dengan deg2an, untuk hasil lolos nggaknya ke test wawancara training teacher Monbukagakusho..

    sampai jam 3 sore belum juga ada telpon, akhirnya saya yang telpon ke bagian tersebut.

    dan akhirnya saya dapat jawaban kalau saya belum berhasil untuk melewati english test nya, jadinya belum bisa lanjut ke wawancara

    hehe sedih sih..

    tapi mungkin belum rejekinya kali ya

    makasih mbak ya dah bagi2 info Monbukagakusho nya

    wassalam

  13. Pak Charles :
    Insya Allah akan diberi yang lebih baik.
    Mungkin harus belajar musik ke negerinya Mozart.
    Insya Allah nanti akan saya tulis ttg pembelajaran musik di sekolah2 Jepang
    Jangan putus asa, cari lagi lowongan beasiswa yg lain

  14. Wahhhhhhhhhh. Jepang, dah lama pngen bisa menimba ilmu disana, mbk klo cri beasiswa kesana, efektif lewat mana, banyak info dimana trus klo di bidang pendidikannya , apa mesti ngajar dulu. Trim b4

    murni : coba search di situsnya Embassy Jepang di Indonesia atau situs JASSO.
    untuk belajar pendidikan ga harus jadi guru dulu

  15. ass.afwan subhanaAllah ya duh mmba ksana harus menempuh segitu banyaknya ya……doain ya mba,,,,so i can go to japan….jadi kita harus buat karangan ttg jpan ya kalo di embassy.minimal toeflnya berapa?n bisa ga kalo cuma lulusan D2 PGTK ……???

  16. ramlisan aduh senagnya bisa dpt monbukagakusho, klo mau ksna sendiri belajr jadi mahasiswa pendengar( chokosei) bisa bantuin gak?dulu saya pernah kejpg ambil college 1.5thn,terus gal lanjut lg ke univ.tp plg ke ina dl,sekarang pengen balik lg tapi harus ada hoshonin bisa bantuin pak?klo dulu sya kejpg udah diurusin smuanya ama dosen saya tinggal berangkat,cuma ngurus dokumennya sendiri cuma hoshonin udah dapet dr dosen saya,sekarang pengen lg ksna tanpa biasiswa,soalnya beasiswa susah dapetnya dan terbatas,klo ada info kabarin ya tks pisan

  17. Mbak, I want to study in Japan, but I haven’t good competency in English language, apalagi Jepang nol “puthul”. lihat aja tulisanku diatas ngawur kan? tp aq punya motivasi yang besar bgt, kira2 bisa nggak ya? aku guru pelajaran OTOMOTIF di SMK Negeri 1 Magelang.

    murni : bisa tidaknya peluangnya 50 : 50 😀
    Kalau berusaha dan Allah mengijinkan ya, semuanya bisa (100%)
    coba ikut apply teacher training program monbukagakusho

  18. mba murni
    aku rusma ni, ceritanya lagi mau hunting beasiswa japan juga dan tertarik sama teacher training
    cuman aku bingung
    di formulirnya kan ada d state bahwa kita harus nentun jurusan yang kita mau ambil..aku bingung…
    soalnya aku cari2 lumayan sulit juga,
    nah kalo aku sendiri kan emang concern ke pendidikan usia dini, sementara di persyaratannya diminta yang ngajar di sd,smp, sma, dll..kira2 memungkinkan ga?
    dimana ya cari jurusan untuk teacher training soalnya linknya ga keliatan. ato emang musti langsung ke uni nya?

    murni : info ttg TT di setiap universitas memang tidak ada.
    tp coba docek di fak pendidikan setiap univ, biasanya ada jurusan2nya dalam bahasa inggris.
    Pra sekolah sy kurang tahu. cuma memang yg dipersyaratkan u TT guru SD, SMP, SMA, atau IKIP.
    Kalau ndak salah pra sekolah bukan di bawah kontrol menteri pendidikan tp menteri kesejahteraan.
    Sedangkan beasiswa ini ditawarkan oleh menteri pendidikan (monbukagakusho).

  19. Assalamu alaikum wr.
    M Murni, saya juga lulusan IPB nih, pengin ikutan program training teacher th ini. Saya ngajar SD, saya ada kesulitan melengkapi syarat-syaratnya seperti surat keterangan dan rekomendasi dari atasan mengenai pribadi pelamar.Formatnya bagaimana? Bisa ga kopi darat dengan mba Murni?Biar bisa ngobrol banyak. Makasih banyak ya mbak…

    murni :
    wa alaikum salam wrwb

    kalau Mba Anik ke Jepang, insya Allah kita bisa kopi darat dan ngobrol banyak. Saya masih di Jepang sekarang, Mba.

    Format rekomendasi seperti umumnya rekomendasi, misalnya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa bla bla bla….
    tapi dalam bahsa Inggris.

  20. Mba murni minta tolong dikirim ke email saya contoh soal yang tes tulis bahasa inggris bisa ga, supaya bisa belajar.

    murni : sayang sekali, pas ujian, lembaran soal tak bisa kita bawa pulang, jadi saya tak punya arsipnya.

  21. Assalamu ‘alaikum Wr wb.
    M, mohon bimbingannya. Kalau di formulir kan proposal dapat poin penting. Tolong diberi tahu tips2 membuatnya. Isinya apa saja sih? trimakasih ya mbak. wassalam

    murni : wa alaikum salam wrwb

    Poin pentingnya, permasalahan yg diangkat harus nyata terjadi di Indonesia.
    Maksudnya gampangnya gini… di sekolahnya Mba Anik, ada masalah dalam hal apa saja, yang dengan training ke Jepang, Mbak Anik berharap permasalahan itu bisa
    sedikit teratasi.
    Dulu saya menulis ingin belajar ttg manajemen sekolah, krn di sekolah saya ini yg paling lemah selain kualifikasi gurunya.
    Jadi saya tulis saja di proposal bahwa saya ingin memperdalam masalah manajemen sekolah di Jepang untuk mengatasi problema sekolah saya.

    Semoga bisa membantu
    Wassalam

  22. wah menyenangkan sekali ya mbak murni.

    saya indah mbak, mengajar di sekolah yang yang dibiayai oleh PT KPC, perusahaan tambang di kutai timur. Kalimantan timur.
    saya memasukkan lamaran teacher training.

    saat ini saya sedang belajar bahasa inggris untuk persiapan tes tertulis kalo-kalo dipanggil.

    yang mau saya tanyakan mbak, soal tes tertulis bahasa inggris untuk teacher training sama nggak dengan tes b inggrisnya beasiswa program undergraduate? atas jawabannya, saya ucapkan terimakasih.

    mbak murni semoga dilancarkan belajarnya. amin.

    murni : Mbak Indah salam kenal.
    karena belum pernah ikut ujian undergraduate, saya tak tahu apakah ujiannya sama dg TT.
    Tapi jika belajar dg preparation TOEFL atau proficiency yg lain, insya Allah bisa mengerjakan soal2 bhs Inggris u TT.
    Semoga sukses.
    Dan terima kasih atas doanya. Semoga diaminkan pula oleh para malaikat

  23. he.. he… salam kenal juga mbak murni. maaf ya belum menyampaikan salam kenal tapi udah nanya-nanya.

    terlalu bersemangat soalnya.

    tapi boleh bertanya lagi kan?

  24. belum dibolehkan bertanya tapi sudah bertanya. he.. he. g pa-pa ya mbak?(mbak murni: “iya”)

    Peserta yang dinyatakan lulus tes tertulis, berdasarkan kuota atau standard nilai ujiannya?

    terimakasih

    murni : kedua-duanya mungkin. Setiap tahun hanya 10-13 orang guru yang lolos dari 300-an yg daftar.

  25. Saya peserta teacher training sekarang neh… Kelihatannya sama komentarnya dengan mba Murni. Kurang terprogram… Tapi banyak keterampilan hidup yang bisa kita ambil di sini…Buat temen-temen yang belum, segeralah bergegas…. tidak dapat ilmu,… dapat uang…. he..he. Ngoran 1 jam sehari disini gajinya sebulan sama dengan 3 kali PNS di Indonesia…. makanya… buruan….

  26. ass….
    mba’ aq minta tolooong bimbingan soal tuk training guru jepang tahun lalu..
    trims sebelumnya …………………………..

  27. assalamu’alaikum
    hebat!
    mbak harus lebih bersyukur, sorry sy baru baca blog ini tgl 30-01-2008 tepat sehari sebelum besok ujian di UI depok (insya Allah) sy ikut ujian TT besok. mbak doain ya. sy orang yang tergila gila sekolah, sy terpasung pada cita-cita ” ingin tahu lebih banyak” (sy almunus Math IKIP bandung, Managment STMB Divlat telkom bandung, Tek. Tekstil STTTekstil Deperindag Bandung, sekarang lagi s2 di Math SPs UPI (IKIP) Bandung). mbak trus terang saya deg-degan, sya tidak punya latar belakang belajar bahasa asing. sekarang saya mengajar di MTsN Pasirjambu Bandung (PNS Depag) walaupun saya sudah mengajar hampir 13an tahun. sy kurang pd berbahasa inggris (padahal saya ngajar komputer, slain MAth, di MTs sama di FKIP Uninus juga). mungkin mbak juga bisa lihat mail saya ngawur kesana kesini, soalnya sy tegang banget. btw sy punya cita-cita ke stubaka dan setidaknya sya sudah memaksimalkan usaha saya (sy ke s2 juga dengan harapan meningkatkan kualitas inggris dan math pendidikan sya). mbak doa mbak kan bagus ^_^. doain saya ya. thx. wassalamu’alaikum

  28. Mbak….
    Saya mau tanya tentang pengumuman teacher training, waktu mbak ikut dulu pengumumannya gmn?
    Penutupan kan bulan Januari, kok sampai sekarang ngga ada beritanya?
    Saya sempat ditelp dari kedutaan sekitar akhir Januari. Saya ditanya tentang riwayat mengajar dll. Kepala sekolah saya yang merekomendasikan juga ditanya macam”.
    Tp kok sampai skrg ngga ada kabar y?

    murni : saya tidak ingat betul bulannya,
    tapi rasanya sekitar bulan Jan-Feb, tes bahasa Inggris ya, lalu Mei-Juni pengumuman lulus, kmd wawancara juli, lalu pengumuman lulus sekitar agustus via telpon, dan ngurus segala dokumen lagi ke kedubes bulan agt sept. Oktober tgl 5 berangkat ke Jepang.
    mohon maaf jika ternyata salah. sdh 4 tahun yg lalu

  29. Konnichiwa…
    Salam kenal Mbak Murni,
    Saya ingin sekali ikut program teacher training, ndak nyangka ternyata prosedur dan saingannya berat seperti itu ya. dari 300 hanya 10 orang yang diambil…
    Tapi saya sangat senang membaca cerita Mbak, karena jadi banyak gambaran dan masukan apa saja yang harus dilakukan. sekarang saya sedang privat bahasa Jepang, belum intensif, tapi memperhatikan apa yang Mbak tuturkan, tampaknya saya harus lebih intens lagi belajar.
    Tentang tes English, apakah seperti Toefl atau apa ya Tesnya? Kok jadi deg-degan. bisa nggak ya lolos?
    Sekarang saya jadi guru Bimbingan dan Konseling SMP di sebuah sekolah swasta, jadi untuk apply-nya tentang Bimbingan dan Konseling juga ya? adakah advice tentang langkah-langkah apa yang harus dilakukan?
    Maaf nih, Mbak, baru kenal udah nanyanya segunung… Tapi saya rasanya senang sekali nemu blog Mbak, di tengah kebingungan apa yang kudu dilakukan… makoto ni arigatou…

  30. Hallow salam kenal semua, assalmualaikum
    mau tanya, biaya hidup di Jepang mahal tidak ya, kalau kerja disana, uangnya dikirim ke jakarta saja ya biar di tabung…hehe..jadi TKI nih…(romusha), thanks ya Mbak n Mas

    salam
    Fatur

  31. Hallo Bu Sherly apa kabar, aku nih fatur, kita pernah di sma 113 vegas, udah lolos ke Jepang tidak…? halo jg Maz Charles di Nassa trims ya udah bantu banyak data buat skripsikyu,
    arigato
    fatur

  32. Konnichiwa,

    i benkyou ni narimashita ne, berapa batasan umur program ini? dan apa syarat2nya?

    henji ga o machi shite orimasu

    murni : batasan umur maks 35 tahun

  33. ass…. salam kenal mbak.

    salut bwt mbak atas kesuksesannya.
    sy guru di salah satu SMA negeri di Ngawi dan sgt berminat sekali dg program ini.

    soal tes tulis itu tentang apa sih? apa seperti TOEFL yg berisi materi umum? atau berisi segala materi yeng berkisar tentang kependidikan? (misal teori kurikulum, psikologi pendidikan atau apa?)

    terimakasih banyak
    wass………

    murni : assalamu alaikum,
    salam kenal.
    Tesnya spt test TOEFL atau IELTS, bahasa inggris yg umum.

  34. Salam kenal mbak dari saya di Yogyakarta

    murni : salam kenal juga, Mas

  35. Salam kenal,

    Saya juga mengikuti program itu pada 1998-2000 di Tsukuba Daigaku. Namun pada masa itu Montly stipen-nya masih 185.000 Yen. Lumayanlah…. per bulan bisa nabung Rp 7 jutaan. Tambahan saat libur dan Sabtu Minggu ikutan arbaito (part time job) di Ramen no koto desu ! Kalo rajin lumayan lah…. apalagi pada masa Natsu Yasumi …. hampir 2 bulan libur bisa make money more than Rp 40 million ……
    Bokutachi wa hachi nen mae no Tsukuba Daigakusei deshita yo…..
    Dakara bokutachi wa nihonggo sensei ni narimashita. He…he…he……
    Ardy Desu …. yoroshiku onegaishimasu !

  36. Salam kenal juga, Pak Ardy

    Ya, tahun ini akan ada penurunan beasiswa Monbusho lagi, menjadi 160 ribu yen.
    Barangkali krn keadaan keuangan negara Jepang yg juga mengalami menurun.

    Selama TT saya tidak bisa baito, pertama krn tidak diijinkan oleh Sensei, sebab saya menerima beasiswa monbusho, dan yg kedua jadwal agak padat dg ikut kuliah2 non TT, kunjungan sekolah dan ikut2an gakkai.
    Baru setelah lepas beasiswa monbusho saya bisa part time.

    Btw, di kampus saya tahun ini adalah tahun terakhir program TT, tahun depan dihapuskan. Alasannya karena guru2 yg datang tidak terlalu banyak mendapat manfaat sebab programnya tidak tertangani dg baik. Yg akibat fatalnya para peserta lebih banyak jalan2nya ketimbang belajarnya. Kasus lain, banyak peserta dari negara lain yg sebenarnya bukan guru di negaranya.

  37. halo mbak..
    maap aku kebanyakan kasih komen (TT^TT)

    aku mau nanya, kalau untuk penerimaan siswa S1 itu berapa banyak yah??
    kalau mbak tau…
    apa sama seperti guru yang hanya da[at diterima 10-13 orang saja??

    makasihh banget sekali lagi mbakk…

    murni : wah, saya ngga tahu berapa orang ya. Tapi sepertinya lebih banyak. Yg paling banyak untuk S2 dan S3

  38. salam kenal mbak…. saya baru mau mencoba TT ini, saya mengajar komputer di salah satu sekolah swasta di kaltim, saya mau nanya apakah mbak Murni mempunyai info mengenai universitas yang ada program TT untuk bidang studi saya….kalau mbak tidak berkeberatan saya mohon bisa menjawabnya via email…makasih banyak…mbak

    murni : Mba Endah, TT biasanya diarahkan ke fak. pendidikan.
    Dan program studi komputer itu adanya di Fak Informasi dan Teknologi atau Engineering.
    Sebab di Jepang yg akan menjadi guru2 IT haruslah lulusan Fakultas tsb, bukan fak. pendidikan.
    Info Univ yg mempunyai program TT hanya bisa dicek di buku panduan yg ada di Perpustakaan kedubes Jepang di Thamrin, Jkt. Dan saya tdk punya data ttg ini.
    Demikian, semoga membantu.

  39. Membaca pengalaman Mbak Murni saya menjadi semakin tertarik untuk ikut program tersebut. Sudah banyak yang saya usahakan. Mulai belajar kosa kata bahasa Jepang dari buku, dari internet dsb. Cuma saya masih bingung tentang bahasa inggris. Karena saya tidak pernah ikut course resmi bahasa inggris. Saya memang dari kuliah belajar otodidak bahasa inggris ini. Saya mau tanya, apa ijasah kursus bahasa inggris di perhitungkan ya..? Tapi kalo sekelas toefl saya memang ikut. Thank ya mbak…

    murni : ijasah kursus mungkin tdk dibutuhkan sekali, Mba.
    Yg dibutuhkan adalah ijazah S1, rekomendasi spt saya jelaskan di atas u seleksi administrasi dan jika tahap ini lolos, langkah selanjutnya adalh mendapat nilai tinggi dalam ujian seleksi berbahasa Inggris

  40. Assalam….Dari tahun 2008 kemarin saya sudah ingiin sekali ikut program TT, saya sudah coba apply tapi masa mengajar saya masih kurang (ini tahun ketiga saya mengajar)insya allah keinginan ini tetap ada dalam diri saya karena sejak dulu cita-cita saya ingin belajar kesana (saya tertarik banget sama kisah toto chan dan kini disekolah saya sedang gencar mengaplikasikan Multiple Intellegance nah saya ingiin sekali mempelajari metode pembelajaran di Jepang yang berkaitan di dua hal tsb). Saya harus menggenapkan masa mengajar hingga 5 tahun (sesuai ketentuan embassy) nah selama itu saya sedang mempersiapkan diri untuk bisa lulus ujiannya…menurut mbak murni bagaimana ya prospek TT ini kedepan? ada satu hal lagi yang sebenarnya gak terlalu jadi masalah siy…tapi cukup kepikiran juga kebetulan asuransi yang saya ikuti berlaku diseluruh dunia kecuali di Jepang ;< saya jadi kepikiran kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi disana saya gak bisa klaim, pertanyaannya bagaimana jaminan kesehatan di Jepang saya dengar cukup mahal ya? TQ B4…n sukses selalu untuk m murni

    murni : prospeknya mungkin cerah 😀
    ttg asuransi kesehatan di Jepang sdh pernah saya tulis di sini
    https://murniramli.wordpress.com/2008/10/05/booklet-asuransi-kesehatan-di-jepang/

  41. Ass mba murni… Basmallah…Nama saya Eka dari Jakarta.. I’ve read this article many times, tp baru berani kasih komentar =) I’m having an interview for TT program this morning at 8.30.. Mohon doanya mba… Insya Allah bisa tatap muka di stasiun sinkansen… Hehehe.. Terima kasih atas artikel2 yang menggugah hati dan pikiran.. Allah yg bales ya mba.. Amin.. (Mengetik dengan berbagai perasaan yang campur aduk spt gado2.. Hehhehehe)

  42. semoga sukses Mba Eka. Yang penting percaya diri.
    Jangan lupa tetap berdoa.
    Juga u teman2 semua yg sedang dag dig tes TT hari ini, selamat berjuang. Kita tdk tahu ketentuan Allah, karenanya perlu usaha.

  43. selamat siang, mbak. Saya Tetty dari Bandar Lampung, profesi guru bahasa jepang di SMK bidang perikanan. Kalau membaca postingan rekan-rekan saya jadi semangat untuk ikut TT. Walaupun saingannya banyak dan pasti berat, saya mau mencoba juga tahun ini. Pastinya mbak beruntung sekali bisa dapat kesempatan untuk pergi ke sana ya. Oh ya, buat teman2 yang punya info2, saya mohon dibagi2 ya. Kendala guru di daerah adalah keterbatasan info. Untunglah sekarang kita sudah semakin dimudahkan dengan adanya blog begini. Hehe. Minasan ni isshooni isshokenmei ganbattene!!!

  44. mbak, salam kenal. nama saya seprah madeni. Saya dariPadang.saya telah menjalani wawancaraTT bulan maret kemaren. peaserta yg ikut 19 orang.apakah yang ikut wawancara itu, akan lolos seleksi monbukagakusho semuanya mbak?kalau waktu mbak dulu bagaimana?thanks

    • @Seprah Madeni : Salam kenal juga.Sewaktu angkatan saya th 2004, yg ikut wawancara juga 19 org, yg lolos ke Jepang 12 orang. Kelihatannya kuotanya sama dari tahun ke tahun berkisar 10-12 orang.

  45. Assalamualaikum Mbak murni.. Sa’at ini saya lagi menunggu dgn harap2 cemas berita dr kedubes mbak.setelah melengkapi berkas2 utk dibawa ke universitas di jepang bln maret lalu,kami disuruh menunggu hingga agustus 2009 ini.buk lis akan kontak kami yg mendapatkan rekomendasi ke jepang.menurut mbak,apakah kami yg minta rekomendasi ini,akan diterimanya sbg peserta teacher training ke jepang?thanks ya Mbak..

  46. @Pak/Bu Seprah : pertanyaan sudah saya jawab di bagian HOME

  47. Ass. Mbak Murni,Salam Kenal.
    Saya mohon pendapat mbak untuk keadaan berikut: Insyaallah september ini studi lanjut s3 di Tokyo, istri dan anak akan menyusul, istri saya bersemangat sekali untuk s2 dijepang dan akan mendaftar monbukagasoku. Namun sy khawatir kami akan sangat sulit untuk membagi waktu antara sekolah dan anak, sementara saya sedang s3. Mohon sharing pendapat mbak. Terimakasih.

  48. @Mas Yudha :Salam kenal juga
    Kalau boleh tahu berapa usia putra/i nya ?
    Di Jepang ada fasilitas houikuen, yg memungkinkan Ibu yang sedang sekolah bisa menitipkan anak. Kalau memilih cara ini, lebih baik memilih hoikuen yang dekat dengan sekolah atau rumah.
    Teman2 di Nagoya banyak yang melakukan seperti ini. Suami istri kuliah dan anak dititipkan di houikuen atau kalau sdh berusia SD atau TK bisa disekolahkan saja. Tentang pengaturan siapa yang menjemput mengantar, biasanya mereka pandai-pandai mengatur waktu dan membagi pekerjaan. Insya Allah bisa. Tapi agak berat jika beasiswa tidak ada, dan harus bekerja sambilan untuk memenuhi biaya hidup dan biaya keluarga.
    Semoga membantu

  49. Ass.mbak murni. Saya seprah madeni (perempuan). Saya ingin bertanya lagi sama mbak. Kalau kita sdh PNS dan andaikan diterima utk TT ke jepang, bagaimana status PNS kita? Dan bagaimana cara pengurusannya?trims ya mbak..

    • @Bu Seprah, saya ndak tahu yg kasus PNS, Bu. Tapi banyak teman2 yg berstatus PNS keterima TT, kelihatannya ndak ada masalah. Yg dipermasalahkan apanya, ya ?

  50. Assalamualaikum ww.
    Mbak murni,
    Terimakasih ya Mbak atas tanggapan nya. Katanya, bagi PNS harus urus ke BKLN. Maksudnya gimana tu Mbak?Thanks

  51. @Bu Seprah : Saya ndak tahu maksudnya. Mohon maaf.
    Apakah pengurusan ke BKLN untuk urusan bebas fiskal ?
    Begini saja, Bu. Kalau memang Ibu sudah menerima pengumuman lolos TT, tanya detil ttg pengurusan PNS ke staf di KBRI. Mereka akan menjelaskan semuanya sebab sudah ada prosedurnya. Sedangkan saya, krn saya bukan PNS, saya menempuh jalur biasa dan tidak melapor ke mana-mana.Sekali lagi, mohon maaf. Mungkin masalah BLKN juga lebih baik ditanyakan langsung kpd pihak yg menyampaikan berita itu kpd Ibu.

  52. Ass. Mbak murni.. Saya mau nanya lg. Kapan biasanya pihak kedutaan telp kita utk memgetahui ada atau tidaknya kita dpt rekomendasi dr univrsitas di jepang.mohon jawabannya ya mbak..thanks..

  53. @Ibu Seprah :
    Saya sdh lupa kapan tepatnya waktu angk.sy.
    Tp saya ingat ditelpon oleh pihak Kedubes bln Juni,
    lalu surat dari Univ. Nagoya tiba bln Juli atau Agustus, kmd sy berangkat ke Jepang bln Okt.

  54. ass, mba saya guru kimia ngajar di islamic boarding school. pengen banget dpt beasiswa kayak mba….doakan. mudah2an Allah memeprtemukan kita disana. amien…yg penting berusaha dan berdoa kan mba sisanya Allah yg menentukan

  55. Assalamualaikum
    Saya Nidya guru kimia dan sains dari salah satu SMP dan SMA swasta di surabaya. Saya sudah dua kali mendaftar beasiswa ini, tapi tidak lolos. Pada tahun pertama saya tidak lolos seleksi dokumen dan pada tahun lalu saya tidak lulus tes bahasa inggris. Terus terang saya sangat kecewa sekali, tapi saya ingin mencobanya lagi tahun ini. Tapi saya punya masalah dengan kemampuan bahasa inggris yang lemah.Tapi saya begitu ingin belajar di jepang khususnya pembuatan media belajar untuk sekolah.Dan hanya beasiswa ini yang cocok untuk saya karena tidak membutuhkan banyak persyaratan. Saya ingin anda memberi saran apa yang harus saya lakukan untuk meningkatkan bahasa inggris saya untuk menghadapi tes tulis maupun wawancara dari beasiswa ini? Terima kasih banyak atas jawaban dan bimbingannya.

  56. Assalamualaikum.
    Saya sangat kagum dengan tulisan anda. Saya ingin mengikuti jejak anda. Saya sudah menginginkan beasiswa ini 3 tahun lalu. Saya akan lebih banyak belajar Semoga saya bisa mendapatkannya
    Amin…!

  57. Subhanallah, jadi dapat tambahan informasi tentang program ini. Saya memang punya ancang-ancang untuk ikutan program teacher training monbukagakusho. Tapi masih nunggu masa kerja 5 tahun. Insya Allah tahun depan mau kirim-kirim aplikasi. Bantuin dong mbak (he..he..jadi belajar merengek juga nih!). Maksudnya, kasih banyak info gitu mengenai step-stepnya. Biar g salah langkah. Kalo g keberatan, bales komenku via email aja, soalnya aku pingin komunikasi intens ma mbak. Boleh ya! Syukron.

  58. @Bu Nidya : Saya juga tak pandai bahasa Inggris. Kalau baca komentar2 di atas, mungkin sdh tahu bahwa saya bersiap2 dg mempelajari buku TOEFL. Teman2 ada yg belajar melalui buku lain, yg penting buku persiapan tes bahasa inggris.
    Seleksi setiap tahunnya kelihatannya mjd semakin ketat krn peminatnya banyak, dan besaran beasiswanya menurun setiap tahun.
    Barangkali ada pertimbangan daerah, bidang studi, dll.sehingga yg dari daerah/kota kecil lebih besar peluangnya.Atau pertimbangan sekolah.
    Wawancara biasanya dilihat kemandirian peserta.Saya tdk tahu bagaimana mereka menilainya, sebab di antara pewawancara biasanya ada psikolog. Isi wawancara sudah sy kemukakan dalam tulisan.
    semoga membantu.
    Pesan yg boleh diikuti boleh juga diabaikan :
    Kadang-kadang kita mengharapkan (berambisi) sesuatu yang pikir kita baik untuk kita, tetapi yg mengetahui baik tidaknya sesuatu untuk diri kita adalah Allah, maka mintalah yang terbaik kepadaNya.

  59. @Aan : Silahkan kirim email dan tanyakan detil apa yang ingin anda ketahui.Step2nya sdh sya jelaskan dalam tulisan di atas

  60. ehm…harus bahasa Inggris ya mbak tesnya? kalo guru bahasa jepang?

  61. assalamu’alaikum mbak..

    jd tertarik pengen belajar di jepang…
    mbak kl tes bahasa inggrisnya di mana?

  62. saya mau ikut tesnya nih ba tgl 16 feb, nanti saya konsul boleh?

  63. mbak murni,insya Allah saya besok tanggal 16 ni ikut exam di unair guna menggikuti traning teaching, saya minta doa, semoga saya lulus. terim akasih sebelumnya. oh ya mbak saya mau tanya beasiswa yang diberikan itu ketika masih pendalaman bahasa jepang di jakarta apa hanya waktu kita belajar di jepang? biar dapat siap2 nabung untuk biaya di jakarta misal di terima. terima kasih banyak.

  64. @Bpk Firman : tes bahasa Jepang
    @Wulan : saya dulu di UI
    @Yusni : langsung japri saja
    @Lulun : sistem sekarang sy tidak tahu. dulu saya hanya menerima sewaktu berada di Jepang, dan tidak ada pendalaman bahasa Jepang di Jakarta.

  65. o… begitu ya mbak, mungkijn beda dengan sistem untuk tahun ini. terimakasih banyak ya mbak.

  66. mbak, ada ga mahasiswa yang bawa anak ? sekolah SD di sana mahal ga ?ada penitipan bayi ga ? biasanya kita tinggal di mana? sewa sendiri atau sudah dikasih tempat ? map ya banyak tanya ba, tq ya

    • @Yusni : ada. Kalau ikut program jangka pendek seperti Teacher Training, sepertinya sulit atau tidak diijinkan bawa keluarga.
      Untuk program jangka panjang, mis. master 2-3 th, doktor 3 th, boleh bawa keluarga. Biaya SD tdk mahal sebab termasuk program wajib beljar. yg perlu dibayar hanya uang pakaian, makan siang, dan kelengkapan lain. Uang sekolah tdk bayar.

  67. alhamdulillah kmrn sy sudah mengikuti tes tertulis mbak. tp ada yg mennganjal.. kmrn waktu mengerjakan soalnya saya sempat corat coret soal ( menandai jawaban yg benar di lembaran soal) menurut mbak itu jadi penilaian gak?? kl pengalaman mbak dulu bagaimana??

  68. @ Muliadi : wah saya tidak tahu. Saya tdk mencoret2 lembar soal dulu, krn sudah diingatkan tdk boleh, sebelum ujian mulai

  69. oh begitu ya mbak…pengawasnya tidak menyampaikan sih..trus sudah gitu di soalnya juga gak ada yg peringatan. tp semoga itu tidak menjadi pertimbangan untuk mendiskualifikasi peserta hehe..salam kenal mbak. maaf saya lupa memperkenalkan diri. saya muliadi, guru bahasa inggris dari Papua..hehe.. kemarin tesnya di makassar.

  70. Salam kenal ya mbak,
    SALUT DENGAN PERJUANGANNYA, BRAVO….
    Ohya, aku Ana. Boleh minta tolong nggak diberitau alamat email atau website academic advisornya (Prof Ueda). Makasih sebelumnya:)

  71. Ibu, apa kabar?
    Ada beberapa hal yan gingin saya tanyakan…

    Kalo ikut TT itu,IPK minimal berapa ya? Dah bingung cari2 tahu tapi ga ada …. Yang ada IPK minimal untuk S2 dan S3? Apakah sama?

    Ibu Program S3 na apakah ikut Beasiswa Monbugakusho juga?
    Apakah diijinkan untuk langsung mengambil beasiswa sekolah slanjutnya pada saat masih ikut TT?

    TErima kasih ibu atas jawabannya ….

  72. @Mba Eva : Alhamdulillah kabar baik.
    Kalau tdk salah tdk ada persyaratan IPK.
    Yg penting sdh mengajar selama 5 th.
    Umumnya yg dipakai Ijazah S1. Waktu itu sekalipun sdh punya degree S2, sy apply dg ijazah S2.
    U program S3, tentu dg IPK S2.
    Program S3 saya dg biaya sendiri.
    Sebab tdk diijinkan lanjut sekolah pasca TT

  73. Terima kasih ibu, atas informasi na ….

  74. Assalamualaikum kak murni..
    senang sekali baca2 tulisanmu. sangat menginspirasi. tahun lalu saya
    sudah mendengar tentang program TT, tapi belum mantap hati meninggalkan keluarga dengan dua anak balita. tapi tahun ini Bismillah saya mau coba masukkan aplikasinya. doakan ya..
    btw, saya Novrini bekerja sebagai guru PNS di SMP 04 Pondok Kelapa Prov. Bengkulu mengajar IPA. saya juga mengenakan jilbab, senang sekali ternyata kak murni tidak ada halangan selama di Jepang meski mengenakan busana muslimah, bahkan sempat kerja part time segala.. :)sekarang ambil S3 pula. sukses selalu. moga tidak keberatan menjadi referensi saya. terimakasih..
    wassalam

  75. Assalamualaikum wr wb, salam kenal mbak, saya Mel dari Palembang, kebetulan saya sedang mencari info tentang beasiswa TT. Karena rencananya mau daftar tahun ini,mohon bantuan untuk bisa konsultasi via email ya mbak. Jazakillah sebelumnya.

  76. saya sangat terkesan membaca tulisan ini yang berisi tentang pengalaman2 TT di Jepang. Tulisan memotivasi sy utk ikut beasiswa ini, mudah2n sy jg lulus/terpilih sbg penerima beasiswa TT ini dan mdh2n jg berhasil mengikuti jejak penulis, amiin.

  77. mbak murni, saya ingin menanyakan beberapa hal ke anda tentang beasiswa ini. bolehkah saya minta email anda? terima kasih.

  78. subhanallah…jadi pingin deh ikutan program TT. Hajimemashite Murni-san, watashi wa Kiki to moushimasu. Yogyakarta kara kimashita. Douzo yoroshiku onegaishimasu.
    Aku pengen banget ikut program TT ini. Latar belakangku lulusan farmasi (dan sekarang dah jadi apoteker). Tapi aku juga nyambi ngajar (atau lebih tepatnya ngelesi) bahasa Jepang di Lembaga Ishibashi Tsuneo Course. Kalo sensei dari lembaga les kayak gitu bisa gak ya nglamar buat TT? Atokah harus sensei dari lembaga pendidikan resmi seperti sekolah gitu? Trus, kalo liat2 dari kaiwa di atas, nihongo no sensei bakal dites nihongo juga ya? Oya, mau tanya juga, jurusanku kn gk berhubungan dg nihongo, la trus transkripnya apa tetep dicantumin aja? Aku pernah mengikuti jlpt lv 3 th 2009 (before the test divided into 5 new levels) dan alhamdulillah lulus, apakah itu bisa juga dilampirkan buat bahan pertimbangan? Trus mengenai pilihan univ, gmn caranya kita bisa tahu univ mana yg kira2 cukup memadai buat kita?
    Terima kasih untuk jawabannya, maaf klo belum2 nanyanya dah serombongan. Doumo arigatou gozaimashita.

    • @Kiky : Yang bisa apply adalah guru sekolah.
      Untuk guru bahasa Jepang akan dites dg kemampuan bahasa Jepangnya (dalam bahasa Jepang).
      Transkrip adalah persyaratan wajib.
      Hasil JLPT 3 bisa dicantumkan
      List universitas ada di Kedubes Jepang di Jakarta, atau kalau tdk bisa mengaksesnya, silakan search di internet
      ttg universitas Jepang yg mengadakan program ini.

  79. mba..saya seorang guru dari padang.. udah coba apply tepatnya 21 des 2011,kira2 kapan ya mba kita bakalan di panggil untuk tes? setelah penutupan pendaftaran atau ketika lamaran sampai,langsung di panggil ( lewat tlp/ email) ada juga yang mengganjal di hati saya mba.. ketika apply saya g’ mencantumkan univ mana yang akan saya pilih,apakah itu akan jadi pertimbangan pihak terkait? duh maaf y mba pertanyaan nya terlalu banyak..trims y mba :))

  80. Assalamu’alaykum wr wb.
    baru-baru ini sekolah kami kedatangan surat dari Kemenag Prov. Sumbar tentang informasi teacher training tersebut tertanggal 16 Januari dan tiba di sekolah baru tanggal 20 Januari sementara batas pengembalian berkasnya tanggal 24 Januari (atau 27 Januari via Kedubes Jepang). Terus terang saya termasuk dari dulu berkeinginan mengunjungi JEPANG untuk belajar dari sana. info ini sangat menggugah namun waktu yang diberikan sangat tidak memungkinkan.
    pertanyaan saya:
    1. apakah program ini ada setiap tahunnya?
    2. apakah semua universitas di Jepang terlibat dan bisa menjadi tujuan? karena saya mengajar TIK, universitas mana yang paling memungkinkan. (saya sangat blank informasi).
    3. terkait application form, apakah boleh di ketik pakai word? kira-kira bagaimana penulisan yang tepat pada bagian peminatan tersebut?
    3. dimana diadakan tes tertulis? (saya tinggal di Padang)
    4. jika membawa keluarga, apakah memungkinkan? Insyaallah sekitar Juni-Juli anggota keluarga saya bertambah satu lagi, sekarang baru dua.
    5. bisakah translate ijazah dan transkrip dikerjakan sendiri, karena waktu yang ada secara resmi dari Kampus UNP tentu akan memakan waktu. (besok sudah tanggal 26).
    6. terima kasih banyak, Bu atas infonya.
    Wassalamu’alaykum Wr Wb

  81. @bee24biansyah :
    1) info ini tersedia online di situs embassy Japan, jd tdk usah tergantung pd Dinas. Program ini dibuka setiap th
    2.Tidak semua. Silakan cek list univ. tsb di perpus embassy atau kalau tdk bs akses, coba disearch scr online
    3.Ketik pakai apa saja boleh, asalkan masih di form yg tersedia (download bisa)
    3. Setahu sy, Jakarta, Surabaya , Medan, Makassar. silakan cek di situs embassy
    4. Tdk. Krn ini program pendek, mk umumnya tdk diperkenankan bawa keluarga
    5. Secara hukum, dokumen resmi diterjemahkan oleh lembaga penerjemah tersumpah.
    Yg lolos dalam seleksi akademik, adalah yg dilegalisir oleh univ (tentu saja yg dikeluarkan oleh univ.)
    6. sama-sama
    waalaikumsalam wrwb

  82. nanya lagi…sumimasen…
    7. annex itu apa ya?
    8. kalau katanya tanggal 27 itu, apa cap pos atau memang berkasnya masuk ke embassy?
    9. kalau kita baru nyampe dan masih newbie apa ada pendamping/guide?
    arigato lagi…

  83. halo mbak….saya ngerasa beruntung bgt nemuin blog ini soalnya saya jg tahun lalu ikut test TT tp blm lulus tes bahasa inggrisnya 😦
    saya sebenernya lagi cari2 contoh soal buat latihan tp kok susah, lagipula kmrn tes soalnya kan emang ga bisa dibawa pulang.
    Tips nya dong mbak,,,,,saya pengennnnn banget bisa lulus tahun ini…

  84. Mhon bantuanya bu.bgman cra mnrjemahkan ijazah,sma transkrip ke bhs inggrs.trmksih bu

  85. assalamualaikum.mba murni.nice to recognize u my sista ^_^
    saya muthahharah mba.sementara mempersiapkan berkas untuk program TT.cuman ada kendala dengan pengisian kolom formulir field of study and Proposed study program in Japan.isinya mustinya bagaimana ya mba?makasih sebelumnya mba murni.

  86. […] rajin googling materi ujian & seluk beluk Monbukagakusho, terutama dari blog ibu Murni Ramli click here hingga hunting buku belajar cepat Bahasa Jepang. Tempat ujian siang itu (jam 13.30 wib), dipenuhi […]

  87. jadi untuk transkrip dan ijazah harus dari universitas sebelumnya ya? kalau kita terjemahkan sendiri bagaimana?

    adakah contoh surat rekomendasi dari Kepsek dan Keterangan aktif mengajar dalam bahasa inggris, Mbak?

    terima kasih

  88. Saya berencana utk mencoba program ini, klo blh minta tlg share dong cntoh berkas2 nya ya..trims.

  89. Senang sekali bisa menemukan blog dari Guru kita Bu Murni Ramli. Saya sering berkunjung di blog ini, karena banyak info dan cerita inspiratif terkait pengalaman mengajar yang begitu banayk. Terutama setelah membaca dalam tulisan pengalaman TT di Jepang, dan semangat yang luar biasa dari seorang Guru yang hebat. Saya pernah ingin mencoba kesempatan TT tahun 2012 kemarin, tapi terlambat. Sebelumnya pernah sampai wawancara untuk program kunjungan juga. Tapi sampai sekarang belum mendapat kesempatan bisa ke sana. Bismillah, semoga tahun ini atau tahun depan bisa mendapat kesempatan ke sana. Saya Guru juga mengajar di swasta, 7 tahun berjalan.

    Sekarang setelah di Indonesia tentu sudah mengabdikan diri, bisakah belajar juga dengan Bu Murni? Tugas di mana?

  90. Assalamu’alaikum, saya senang sekali bisa menemukan Blog ini. membaca cerita dan pengalaman bu Murni membuat semangat saya untuk mencoba mengikuti TT kembali terpompa. Yang menjadi permasalahan saya adalah mengenai universitas dan jurusan yang nantinya akan dipilih, saya masih bingung.

  91. Assalamu’alaikum. Wah senang sekali bisa menemukan Blog ini. Saya jadi bersemangat kembali untuk mencoba mengikuti TT tahun ini. Namun saya masih kesulitan dengan pilihan Universitas dan jurusan yang akan diambil

  92. Assalamualaikum, perkenalkan nama saya dedi kalau tidak merepotkan mau minta tolong bimbingannya dalan mengisi formulir teacher training, saya pernah daftar program ini tapi tidak lulus berkas. Mohon bantuannya. Terimakasih. Wassalam

  93. terimakasih sudah share,mbak murni..
    saya sangat ingin untuk megikuti training guru di jepang . tapi terkendala dengan waktu pendaftaran yang relatif singkat. apakah setiap tahun persyaratannya adalah sama? supaya jika tahun depan dibuka lagi saya tidak perlu terburu – buru dalam mempersiapkan persyaratannya.
    dan hal yang kedua , yaitu ijazah dan transkrp nilai yang diterjemahkan dalam b. inggris. apkah setiap universitas bisa memberikan fasilitas transletenya? dan apakah akan dikenakan biaya yg besar?
    terima kasih atas petunjukknya.

  94. mbak saya minta email nya donk tquuuu

  95. Halo mbak murni, mau tanya, untuk materi ujian tulisnya mencakup apa saja ya? Terima kasih 🙂

Tinggalkan Balasan ke murniramli Batalkan balasan