Setelah menyempurnakan bilangan Ramadhan dengan berpuasa dan ibadah-ibadah pelengkapnya, tibalah kita pada kondisi fitri untuk memulai kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya. Banyak yang tidak berhasil melewatinya, dan kembali pada kebiasaan lama pada hari raya pertama. Namun, teruslah bermohon kepadaNya agar dihindarkan dari kemaksiatan dan ditunjukkan kepada jalan yang lurus. Baca entri selengkapnya »
Archive for Agustus, 2011|Monthly archive page
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1432 H
In Berislam, Ramadhan, Renungan on Agustus 31, 2011 at 10:00 amKuesioner Akhir Ramadhan
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 7:29 amJika bukan besok, maka lebaran di tanah air akan jatuh tanggal 31 Agustus 2011. Melewati rumah-rumah di kompleks kami sore ini tercium bau harum penganan lebaran. Saya pun di rumah, setelah 6 kali berturut-turut tidak berlebaran di tanah air, kali ini bersama mamak dan kakak, saya ikut menyiapkan makanan khas suku kami, Bugis. Dulu ketika masih ada Bapak, beliau pun selalu membantu membungkus dan mengikat burasa. Beliau sangat ahli dalam pembuatan burasa, penganan dari beras yang sering dimakan dengan semur ayam.
Lanjutkan membaca di sini.
Sederhana ketika kaya
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:40 amKehidupan para pembesar di tanah air, orang kaya yang dilimpahkan rizki oleh Allah kepadanya sungguh membuat iri kaum dhuafa yang kecil hatinya. Bahkan seperti ada perlombaan kekayaan di antara mereka. Lalu kapankah hidup sederhana harus dimulai?
Lanjutkan membaca di sini.
Mengharapkan nikmat Allah dengan taubat
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:38 amApakah Anda ingin mendapatkan kenikmatan dari Allah secara terus-menerus? Pasti tidak ada yang akan menolaknya. Namun, segala hal yang baik, kesenangan, kenikmatan tidak dapat diperoleh begitu saja.
Lanjutkan membaca di sini.
Memberi dengan cara yang baik
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:37 amLayar TV di tanah air belakangan ini tidak pernah sepi dengan tayangan kerumunan para penerima zakat di rumah orang-orang kaya. Mereka berdesakan, anak-anak kecil menangis tergencet, wanita-wanita saling dorong dan teriak. Sungguh sebuah pemandangan yang menyedihkan.
Lanjutkan membaca di sini.
Penentang Allah
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:36 amApakah kita tergolong sebagai manusia yang selalu menentang Allah? Kadang kala tidak menyadari bahwa kita telah melangkah sebagai seorang penentang kekuasaanNya. Sebab sejatinya mudah sekali manusia menjadi takabur (sombong).
Lanjutkan membaca di sini.
Tidak khawatir pengurangan hak
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:34 amMemakmurkan masjid
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:33 amMasjid seharusnya menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, tetapi sayangnya ketenarannya terkalahkan oleh mall-mall yang menawarkan diskon lebaran. Banyak muslim yang bersikap cuek dengan sepuluh terakhir. Atau bahkan pesimis untuk mendapatkannya, sehingga lebih suka menghabiskan waktunya di mall atau tidur setelah kekenyangan berbuka.
Lanjutkan membaca di sini.
Tidak ada waktu lagi
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:32 amSuatu kali pernah saya mendengar teman yang sebenarnya sudah mampu untuk menunaikan ibadah haji, menunda keberangkatannya karena merasa belum pantas, dilihat dari segi pemahaman agamanya. Pernah pula seorang kawan menolak mengenakan hijab karena belum siap. Dan ada pula sahabat yang enggan mengeluarkan sedekahnya karena merasa belum kaya.
Lanjutkan membaca di sini.
Mengharapkan pertemuan dengan Allah
In Berislam, Islamologi, Ramadhan, Renungan on Agustus 29, 2011 at 6:30 amKalau kita ditanya apakah Anda ingin bertemu dengan Allah? Banyak yang akan menjawab, tidak ingin karena itu berarti kematian, yang akan memutuskan kehidupannya dengan segala kenikmatan dunia. Saya pun terkadang takut menghadapi kematian karena dosa yang masih menumpuk.
Lanjutkan membaca di sini.